Kamis, 12 Juli 2012

Rindu

Sudah lama tidak jalan jalan ke luar kota naik vespa.

Pasti menyenangkan...

Sudah lama tidak melintir kabel gas..

Sudah lama tidak mendengar suara khas knalpot vespa sepanjang perjalanan..

sudah lama tidak piknik dengan kendaraan Italiaku..


Aku rindu perjalanan denganmu!

Jumat, 10 Februari 2012

ruarrr biasaa

Berbagi itu mudah, yang penting niat dan diberikan secara tulus dan iklas. Bersedekah, membantu saudara kita yang kurang mampu sudah menjadi kewajiban kita yang lebih mampu.
Buat gue, yang belum lama mulai untuk membiasakan sedekah dari gaji yang gue dapet. Sedekah gue berikan lewat transfer ke rekening. Sekarang lebih mudah kan kalau bersedekah....
Buat gue gak ada rumusan khusus untuk sedekah, pokonya ada lebih, ya gue sisihkan untuk sedekah. Rahmat dan berkat yang gue dapet.....ruaarrrrrrr biasaa! karna Tuhan maha adil.

Kamis, 19 Januari 2012

sahabatku buruh!

Macet sudah menjadi hal biasa yang melekat dalam kehidupan gue. Dan sore ini macet yang luar biasa telah terjadi. Macet disebabkan demo buruh yang menuntut kenaikan UMK. Rasa simpati gue tunjukkan hanya dengan tidak mengeluhkan macet saat pulang kerja. Karena dari perusahaan gue sendiri tidak ikut serta berdemo denga alasan yang gue gak tahu juga :p. Tetapi sebagai sesama buruh, gue mengerti makna dari tuntutan mereka. Dan itu adalah hak mereka untuk menuntut sesuatu hal yang baik. Dan pemerintah seharusnya memperhaikan hal ini sebab "tanpa buruh ekonomi lumpuh"


Selasa, 20 Desember 2011

Making Angklung

Untuk pertama kalinya memainkan alat musik angklung yang merupakan alat musik tradisional asal Jawa Barat. Memalukan buat gue karna selama hampir 24 tahun belum pernah memainkan alat musik angklung. Padahal tinggal di daerah Jawa Barat, bekerja di Karawang, dan ini sungguh memalukan *tutupmuka *lepascelana #loh

Akhirnya, pada kesempatan yang diberikan oleh perusahaan, dibuatkanlah acara bertemakan "Angklung Inspiring Session" yang bertujuan untuk memberikan motivasi dalam bekerja sekaligus sebagai refreshing otak karena kejenuhan terhadap pekerjaan.

Ada beberapa hal yang gue bisa ambil dari acara ini, terutama makna alat musik angklung  terhadap kehidupan / pekerjaan / karir / sosial, dan masih banyak lagi yang menginspirasikan gue dari seorang Joko Nugroho dan angklungnya... salut!! tepok jidat!!

Kalau gue boleh sotoy dikit, ternyata alat musik angklung menggambarkan kebersamaan yang dalam kesatuan yang menghasilkan keharmonian sehingga enak didengar... #cielaahhhh
padahal ini hanya sebuah bambu belakang rumah yang dipotong-potong terus dimodifikasi jadi alat musik. Kreatif dah!!! barang bekas aja sekarang bisa jadi alat musik.

berikut gue mau share cara membuat angklung dan yang ingin lebih jauh tahu tentang angklung. Gue kutip dari
sumber : http://www.angklung-udjo.co.id

1. Memilih Bambu


Bambu adalah bahan baku dari Angklung. Dipilih berdasarkan usia yaitu minimal 4 tahun dan tidak lebih dari 6 tahun dan dipotong pada musim kemarau dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore hari. Setelah memotong dasar dari pohon bambu, dengan ukuran kurang lebih 2-3 jengkaldari permukaan tanah, bambu harus disimpan selama sekitar 1 minggu, sehingga bambu benar2 tidak berisi air.
Setelah seminggu, bambu harus dipisahkan dari cabang-cabangnya. Dan dipotong menjadi berbagai ukuran tertentu. Kemudian, bambu harus disimpan selama sekitar satu tahun untuk mencegah dari gangguan hama. Beberapa prosedur adalah: dengan cara merendam bambu di genangan lumpur, kolam atau sungai, juga bisa dengan cara diasapi di perapian (diunun), dan prosedur modern: dengan menggunakan formula cairan kimia tertentu.

2. Bagian-Bagian Angklung


Angklung terdiri dari 3 bagian:
Tabung SuaraBagian terpenting dari suatu Angklung, adalah tabung suara yang menghasilkan intonasi. Proses setem dapat menghasilkan intonasi.
KerangkaKerangka tabung untuk tempat berdiri di.
DasarBerfungsi sebagai kerangka tabung suara.

3. Proses Penyeteman


Pembentukan tabung suaraIni adalah proses membentuk bambu menjadi sebilah tabung suara.
Proses PenyetemanIni adalah proses meniup bagian bawah tabung angklung dan menyamakan suaranya ke alat tuner.
Proses utama dari penyetemanIni adalah proses penyeteman suara dengan meninggikan dan menurunkan nada dengan membunyikan nadanya. Dan ini juga merupakan proses meninggikan nada dengan memotong bagian atasnya sedikit, dan menurunkan nada dengan menyerut kedua sisi bilah tabung dengan pisau.
Cara menggunakan alat Tuner:
  • Untuk menggunakan tuner, kita harus memperhatikan baik dari lampu di sebelah kiri dan kanan dari panel, dan juga jarum penunjuk.
  • Sebagai contoh, jika Anda akan membuat sebuah nada “F”, anda harus menggoyangkan angklung sembari memperhatikan baik dari lampu yang akan menyala bersamaan, dan untuk jarum penunjuk yang akan menunjukkan angka “F”.

4. Tahap Akhir


Setelah masing-masing tabung suara memiliki nada, tabung harus diletakkan ke dalam rangka dan diikat dengan tali rotan.

5. Pemeliharaan


Menala / Men-stem Angklung
1. Apabila suara Angklung menjadi lebih tinggi, hendaknya daun Angklung (sisi A) diraut dengan pisau raut sedikit demi sedikit hingga mencapai suara yang dikehendaki.
2. Apabila suara Angklung menjadi lebih rendah, hendaknya ujung Angklung (sisi B) dipotong sedikit demi sedikit sehingga suaranya menjadi normal kembali.
Penyimpanan dan Pemeliharaan Angklung
Untuk dimaklumi bahwa Angklung terbuat dari bahan bambu, konstruksi atau kekuatannya tidak seperti bahan logam, sehingga perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang baik. Angklung yang baik terbuat dari bahan bambu yang telah melewati proses quality control yang baik. Lama penyimpanan bambu sebelum diproses menjadi Angklung sedikitnya harus berumur satu tahun. Proses pengeringan bambu ini berfungsi agar  Angklung yang dibuat menghasilkan suaranya tepat/nyaring dan tidak mudah terkena hama rayap. Usia Angklung  apabila perawatannya baik dapat mencapai 10 tahun.
Berikut adalah langkah- langkah yang dapat dilakukan untuk memelihara instrument Angklung:
  • Begitu Angklung tiba di tempat yang baru, segeralah buka dan gantungkan pada tiang standard yang telah disediakan. Penyimpanan dalam kardus/tempat tertutup lebih dari 7 hari dapat mengakibatkan perubahan suara dan penjamuran pada bambu.
  • Penyimpanan Angklung sebaiknya dengan cara digantung, tidak ditumpuk.
  • Penyimpanan Angklung haruslah di tempat kering dan tidak lembab dengan  temperatur berkisar 25 – 33 C.
  • Jangan simpan Angklung di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari/hujan secara langsung.
  • Untuk memelihara Angklung dari penjamuran dan rayap, gunakan obat anti rayap dan jamur produksi SAU secara teratur 2 minggu sekali dengan proses penyemprotan.
  • Untuk menjaga kualitas suara lakukanlah penalaan/re-tuning Angklung secara berkala. Perpindahan  Angklung dari tempat kami (Saung Angklung Udjo) ke tempat baru (tempat pembeli) akan sedikit mempengaruhi suara (biasanya naik sekitar 30 Hz), karena kondisi suhu udara tidak sama. Untuk mengatasi hal ini, stem ulang (re-stem) perlu dilakukan.
  • Bagi Angklung yang disimpan di daerah panas dengan suhu temperatur  >30 C terkadang menyebabkan sedikit retak pada pangkal tabung. Hal ini tidak mengganggu suara, dan penanganannya cukup diberikan lem kayu.
Sumber : www.angklung-udjo.co.id

Foto Foto saat di Gili Trawangan , Lombok, NTB

Senang rasanya bisa jalan - jalan ke tempat yang indah hanya untuk melepas lelah , stress, atau sekedar berteriak sekencang"nya. Akhirnya gak lama setelah lulus kuliah gue bisa jalan - jalan ke Lombok dan mampir ke Gili Trawangan... nah beberapa foto yang bisa gue jepret!!










Senangnya bisa ke Pulau Gili... mau kesana lagi dan explore ke tempat yang indah di Indonesia!!

I love travelling, I love Indonesia!

hari hari penuh oli...